KISSI

Kajian Islam Interdisipliner Bahas Keajaiban Al-Qur’an dalam Perspektif Linguistic

Malang – (13/12/23) Lembaga dan Pengkajian KeIslaman (LPIK) Unisma telah menyelenggarakan Kajian Islam Interdisipliner (KISSI) dengan tema “Keajaiban Al-Qur’an dalam Perspektif Linguistik” bersama Dr. Afifullah Rifa’i, M.Ed. acara tersebut dilaksanakan pada jam 09.00 sampai 10.45 WIB yang diselenggarakan di gedung Utsman bin Affan Lantai 7

Berikut beberapa materi yang disampikan oleh Dr. Afifullah Rifa’i, M.Ed., yaitu Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang memiliki dimensi keagamaan yang mendalam, tetapi juga menyimpan kekayaan linguistik yang luar biasa. Dalam perspektif linguistik, Al-Qur’an dianggap sebagai keajaiban bahasa yang menggabungkan keindahan, kejelasan, dan kekayaan makna dalam setiap ayatnya.

Salah satu keajaiban linguistik Al-Qur’an terletak pada keindahan struktur kalimat dan penggunaan kata-kata yang sangat cermat. Setiap kata dipilih secara hati-hati, menciptakan harmoni dan keseimbangan yang unik. Gaya bahasa yang digunakan, seperti berbagai macam jenis majas, memberikan nuansa yang mendalam dan memperkaya pemahaman terhadap pesan-pesan ilahi.

Selain itu, kekhususan dan kejelasan bahasa Al-Qur’an menjadi bukti keunggulan linguistiknya. Meskipun diturunkan lebih dari 1400 tahun yang lalu, bahasa Al-Qur’an tetap relevan dan dapat dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat. Bahasa yang digunakan tidak hanya bersifat indah, tetapi juga mudah dicerna oleh siapa saja, dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan.

Keajaiban Al-Qur’an dalam aspek linguistik juga tercermin dalam kemampuannya untuk mencakup berbagai bentuk sastra. Mulai dari prosa hingga puisi, Al-Qur’an menghadirkan variasi gaya bahasa yang menunjukkan kedalaman keilmuan dan keindahan bahasa Arab. Ayat-ayat Al-Qur’an juga mengandung berbagai jenis informasi, mulai dari hukum, moralitas, hingga petunjuk praktis untuk kehidupan sehari-hari, semuanya disampaikan dengan kata-kata yang penuh makna dan meresap.

Selain itu, kejadian-kejadian linguistik yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum-hukum bahasa manusia juga menjadi keunikan Al-Qur’an. Penggunaan kata-kata dengan konotasi mendalam, struktur kalimat yang unik, dan prediksi-prediksi ilmiah yang terdapat dalam Al-Qur’an menjadi bukti keajaiban linguistiknya. Para ahli linguistik modern pun mengakui bahwa Al-Qur’an memuat kemampuan linguistik yang melebihi batas kreativitas manusia.

Dengan demikian, Al-Qur’an bukan hanya sebuah kitab suci, tetapi juga sebuah keajaiban linguistik yang mempesona. Bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an memberikan kesan mendalam kepada pembacanya, menciptakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Dalam perspektif linguistik, keajaiban Al-Quran mengajak kita untuk merenungkan dan memahami bahwa keindahan dan kebenaran dapat disampaikan melalui kekayaan kata-kata yang terpilih.