BERITA LPIKKISSI

Dr. H. Syaifuddin, M.Pd Paparkan Konsep Bilangan dalam Al – Qur’an

Malang (12/01/22) KISSI (Kajian Islam Interdisipliner) yang berada dibawah naungan Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan Universitas Islam Malang tepatnya unit kajian ilmu teknologi dan pendidikan Islam menggelar kajian bertemakan “Konsep Bilangan dalam Al-Qur’an.” Bersama Dr. H. Syaifuddin, M. Pd

Kajian Islam Interdisipliner ini disiarkan langsung secara daring melalui akun Youtube Humas Unisma Official https://youtu.be/MxC5rXME8tQ dan melalui live instagram Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan (@lpik_unisma).

Beberapa hal yang disampaikan oleh Dr. H. Syaifuddin, M. Pd yaitu, pentingnya memahami dan belajar ilmu Matematika.

“Matematika adalah ilmu pengetahuan yang banyak membahas tentang angka dan bilangan” ucap Dr. H. Syaifuddin, M. Pd.

Dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskan mengenai konsep matematika, salah satunya membahas tentang bilangan genap dan bilangan ganjil, yang terdapat dalam QS. Al-Fajr ayat 3, yang berbunyi:

وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ

Artinya: Dan yang genap dan yang ganjil.

Bukan hanya berbicara mengenai bilangan genap dan ganjil. Dalam kajian ini Dr. H. Syaifuddin, M. Pd. Juga menyampaikan mengenai konsep bilangan bulat dan bilangan pecahan.

Bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Sedangkan, bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.

Dalam Alqur’an Allah SWT telah berfirman mengenai konsep bilangan bulat dan pecahan terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 51

وَقَالَ اللّٰهُ لَا تَتَّخِذُوْٓا اِلٰهَيْنِ اثْنَيْنِۚ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ

Artinya: Dan Allah berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”

Dapat diketahui dalam ayat tersebut, Allah SWT telah menyinggung tentang pembahasan bilangan bulat yakni Esa (satu), dan bilangan bulat Dua.

Konsep mengenai bilangan pecahan juga disebutkan dalam QS. An-Nisa ayat 11

يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُۤ

Artinya: Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan)…

Dalam ayat diatas, dapat diketahui bahwa Allah telah menjelaskan bilangan pecahan dengan fenomena syariat pembagian hak waris.

MasyaAllah, Al-Qur’an memang kitab yang paling sempurna dalam menjelaskan fenomena kehidupan secara terperinci. (kbr_Amd)