KAJIAN KEISLAMANKISSI

Kajian Islam Interdisipliner mengkaji mengenai Etnoparenting dalam Perspektif Islam

Malang – (11/10/23) Lembaga dan Pengkajian KeIslaman (LPIK) Unisma telah menyelenggarakan Kajian Islam Interdisipliner (KISSI) dengan tema “Etnoparenting dalam Perspektif Islam” yang disampaikan oleh Bapak Dr. Eko Setiawan, M.Pd. yang diselenggarakan di gedung Utsman bin Affan, Lt.7

Berikut beberapa materi yang disampikan oleh Bapak Dr. Eko Setiawan, M.Pd.,

Etnoparenting, atau pola pengasuhan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya setempat, telah menjadi bagian penting dalam mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang seimbang dan berakar pada nilai-nilai lokal. Dalam perspektif Islam, etnoparenting tidak hanya mencakup warisan budaya lokal, tetapi juga mendalam ke dalam ajaran Islam sebagai pedoman utama.

Dalam tradisi Islam, pendidikan anak merupakan tanggung jawab utama orang tua. Etnoparenting yang dilandaskan pada perspektif Islam menekankan pentingnya mengenalkan nilai-nilai moral dan etika Islam sejak dini. Para orang tua diajak untuk menjadi teladan hidup yang baik, menunjukkan akhlak mulia, dan mendidik anak-anak dengan kasih sayang serta kebijaksanaan.

Etnoparenting dalam konteks Islam juga melibatkan pengenalan anak-anak terhadap nilai-nilai budaya setempat yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini tidak hanya mencakup bahasa dan tradisi lokal, tetapi juga etika pergaulan, norma sosial, dan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat mendukung pembentukan karakter Islam yang kuat.

Keberagaman budaya dalam Islam dihormati sebagai tanda kebesaran Allah yang menciptakan manusia dari berbagai suku dan bangsa. Etnoparenting Islam menekankan bahwa keberagaman ini bukanlah pemisah, melainkan kesempatan untuk belajar dan saling menghormati antarbudaya. Orang tua diajak untuk mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa persatuan dan keadilan merupakan prinsip dasar Islam, dan keberagaman budaya adalah bagian dari rencana-Nya yang maha bijaksana.

Dalam etnoparenting berbasis Islam, pentingnya pendidikan agama juga ditekankan. Anak-anak diajarkan untuk memahami ajaran Islam, membaca Al-Qur’an, dan mempraktikkan ibadah-ibadah sehari-hari. Ini dilakukan tidak hanya sebagai rutinitas keagamaan, tetapi juga sebagai cara untuk memperdalam pengenalan mereka terhadap nilai-nilai ketaqwaan, kesederhanaan, dan keadilan yang menjadi landasan utama ajaran Islam.

Dengan demikian, etnoparenting dalam perspektif Islam tidak hanya mencakup aspek kearifan lokal, tetapi juga memberikan ruang bagi penerapan nilai-nilai Islam yang mendasar. Ini adalah pendekatan holistik yang mengintegrasikan kekayaan budaya dan spiritualitas Islam, menciptakan lingkungan pengasuhan yang membentuk pribadi anak-anak dengan nilai-nilai yang kuat dan keseimbangan yang optimal antara budaya dan keislaman.